A. Teori Fungsional Struktural
Orang-orang
menjadi miskin karena gagal mengikuti atau gagal beradaptasi
dengan kondisi yang selalu berubah tersebut,
sehingga mengganggu keberfungsiannya, seperti akses akan informasi terbatas,
tidak mampu mengikuti pendidikan, hubungan sosialnya terbatas. Hal inilah yang membuat orang tetap
menjadi miskin karena kalah bersaing (disfungsi).
2. Disorganisasi/disintegrasi (Parson)
Disorganisasi
terjadi ketika masyarakat seluruh/sebagiannya mengalami ketidaksempurnaan dalam mengorganisasi/ mengintegrasikan tujuan,
harapan-harapan, dan aturan-aturan serta tidak menjaga stabilitas atau
keseimbangan.
Hal ini
mungkin terjadi karena perubahan begitu
cepat dan orang tidak mampu mengikutinya, sehingga kemungkinan terjadi
ketidakseimbangan dalam masyarakat dan orang-orang miskin tetap miskin dan yang kaya tetap kaya.
3. Penyimpangan Perilaku
Kemiskinan muncul karena adanya perbedaan nilai-nilai dan harapan-harapan yang dimiliki oleh seseorang dengan nilai-nilai dan harapan-harapan kelompok/masyarakat tempat ia tinggal sehingga ia berperilaku menyimpang. Perilaku menyimpang tersebut yang menyebabkan ia tidak dapat memanfaatkan sumber-sumber kesejahteraan yang terdapat pada masyarakat tempat ia berada, sehingga ia miskin.
B. Teori Konflik
1. Perspektif Konflik Nilai
Orang-orang
tetap miskin karena ada nilai-nilai yang dipegang oleh orang miskin seperti
solidaritas, persamaan, gotong royong yang tidak dipegang oleh orang lapisan atas (kaya), seperti
individualis, berpandangan pada tataran majikan dan orang upahan, sehingga
orang-orang kecil seperti masyarakat dapat dieksploitasi dan menjadi orang
upahan karena mereka tidak mampu untuk menghasilkan yang banyak untuk
penghidupannya.
2. Perspektif Institusional
Kemiskinan
terjadi karena hambatan kelembagaan/struktur yang ada yang dapat menghambat
sesorang meraih kesempatan-kesempatannya. Kemiskinan diderita oleh sekelompok
orang karena struktur sosial masyarakat itu membuat orang miskin tidak dapat
ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka.
Kemiskinan juga sengaja dilestarikan untuk menunjang kepentingan kelompok
dominan dan penguasa
3. Perspektif Labeling
Kemiskinan
adalah masalah ketidakpercayaan, perasaan tidak berpotensi dalam menghadapi
elit-elit yang berkuasa dalam menentukan keputusan yang menyangkut dirinya
tanpa memberi kesempatan untuk mengaktualisasikan ketidakberdayaan menghadapi
penyakit, kematian, kekumuhan, dan kekotoran. Karena kelompok yang berkuasa menganggap
orang miskin seperti di atas, maka
mereka menjadi diam dan merasa bahwa mereka tidak mungkin berubah untuk menjadi
baik.
Menurut Michael Sherraden
A. Teori Behavioral
Perspektif
ini sejalan dengan teori sosiologi fungsionalis, bahwa ketidaksetaraan itu
tidak dapat dihindari dan diinginkan adalah keniscayaan dan penting bagi
masyarakat secara keseluruhan. Teori perilaku individu meyakini bahwa sikap
individu yang tidak produktif telah mengakibatkan lahirnya kemiskinan.
B. Teori Struktural
Teori struktural yang bertolak
belakang dengan teori perilaku memandang bahwa hambatan-hambatan struktural yang sistematik
telah menciptakan ketidaksamaan dalam kesempatan, dan kelanjutannya adalah penindasan terhadap
kelompok miskin oleh kelompok kapitalis.
C. Teori Budaya Miskin
Teori budaya
miskin yang dikembangkan oleh Oscar Lewis dan Edward Banfield ini mengatakan
bahwa gambaran budaya kelompok kelas bawah, khususnya pada orientasi untuk masa
sekarang dan tidak adanya penundaan atas kepuasan, mengekalkan kemiskinan di
kalangan mereka dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Paradigma Neo-liberal dan Demokrasi-sosial
A. Teori Neo-liberal
Teori neo-liberal berakar pada karya politik klasik yang ditulis oleh Thomas Hobbes, John
Locke, dan John Stuart Mill.
Para pendukung neo-liberal beragumen bahwa kemiskinan merupakan persoalan individual yang disebabkan oleh kelemahan-kelemahan dan/atau pilihan-pilihan individu yang bersangkutan.
B. Teori Demokrasi-sosial
Teori demokrasi-sosial memandang bahwa kemiskinan bukanlah persoalan individual, melainkan struktural. Kemiskinan disebabkan oleh adanya ketidakadilan dan ketimpangan dalam masyarakat akibat tersumbatnya akses-akses kelompok tertentu terhadap berbagai sumber-sumber kemasyarakatan.
4 komentar:
Kalau harus memilih, saya lebih nyaman dengan teori, Perspektif Institusional, Teori Struktural, dan Teori Demokrasi-sosial. Teori-teori yang lain tampaknya terlalu menempatkan orang-orang miskin sebagai subjek yang harus disalahkan.
Wah sama2 Juventini, nih. :)
maaf boleh tolong cantumkan sumbernya? terimakasih sebelumnya :)
mantaph... .!
Selagi sistem kapitalis aujud, selagi itulah yg kaya bertambah kaya. Yg miskin bertambah miskin
Posting Komentar