Bangsa
Indonesia sebagai bangsa yang berbudaya luhur, memiliki ikatan kekeluargaan
yang mencerminkan nilai-nilai keagamaan dan budaya yang menghargai peran serta
kedudukan para lanjut usia dalam keluarga maupun masyarakat, Sebagai warga yang
telah berusia lanjut, para lanjut usia mempunyai kebajikan ,kearifan serta
pengalaman berharga yang dapat di teladani oleh generasi penerus dalam
pembangunan nasional. Seiring dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan
telah memicu timbulnya berbagai perubahan dalam masyarakat, dengan
meningkatkan angka harapan hidup. Dari hasil sensus penduduk yang dilaksakan
oleh BPS menunjukan pada tahun 2000 usia harapan hidup di Indonesia mencapai 67
dari populasi lanjut usia yang di perkirakan 17 juta orang. Pada tahun 2020 jumlah
penduduk lanjut usia Indonesia diproyeksikan mencapai 28 juta orang yang
berusia 71 tahun.
Selasa, 06 November 2012
Pelayanan Kesejahteraan Bagi Lanjut Usia
Perubahan
komposisi penduduk lanjut usia menimbulkan berbagai kebutuhan baru yang
harus dipenuhi, sehingga dapat pula menjadi permasalahan yang komplek bagi lanjut
usia, baik sebagai individu, keluarga maupun masyarakat. Guna mengatasi lanjut
usia, diperlukan program pelayanan kesejahteraan sosial lanjut usia yang
terencana, tepat guna dan tetap memiliki karakteristik. Sebagai bangsa yang
menjamin keharmonisan hubungan di antara anak, Three in one roof, yang artinya
Bahwa suasana hubungan yang harmonis antar ketiga generasi akan terus terjalin
sepanjang masa, walaupun saat ini mereka cenderung tidak tinggal bersama dalam
satu rumah. Namun semangatnya masih terpatri dalam satu atap kebersamaan.
Permasalahan lanjut usia
mencakup beberapa aspek kehidupan, yang antara lain aspek sosial, ekonomi,
fisik, mental, dan bentuk struktur keluarga serta perubahan struktur
masyarakat. Oleh karena itu lanjut usia memerlukan pelayanan yang mencakup
aspek-aspek tersebut. Namun karena
berbagai keterbatasan, mereka belum mendapatkan pelayanan yang memadai. Masalah utama dalam pelayanan dimaksud adalah
berkaitan dengan kondisi ekonomi keluarga.
Dengan demikian meningkatnya tuntutan kebutuhan ekonomi dewasa ini
khususnya dikota-kota besar, banyak anggota keluarga yang harus terjun didunia
kerja untuk mencari penghasilan tambahan guna mendukung keluarga dalam memenuhi
berbagai kebutuhan hidup yang semakin meningkat, seperti para istri dan
anak-anak disamping kepala keluarga sebagai pencari nafkah. Kondisi ini akan mengarah kapada semakin
berkurangnya perhatian anggota keluarga terhadap lanjut usia karena
keterbatasan waktu yang tersedia.
Akibatnya banyak lanjut usia yang harus hidup sendiri tanpa perhatian
dan pelayanan keluarga, serta tidak dapat melakukan aktifitas yang
bermakna. Atas dasar kondisi itu, maka
mutlak perlu pelayanan kepada lanjut usia yang memadai, dengan maksud
menghindari lanjut usia dari keterlantaran dari berbagai aspek.
Pelayanan terhadap lanjut
usia telah dilakukan oleh pemerintah bersama dengan beberapa segment
masyarakat. Penanganan dimaksud
dilaksanakan melalui pendekatan panti dan luar panti. Pendekatan panti dilakukan melalui Panti
Sosial Tresna Werdha (PSTW) yang tersebar di beberapa wilayah, sedangkan
pendekatan non panti dilakukan melalui Pusat Santunan Keluarga (PUSTAKA),
Karang Lanjut Usia, Posyandu Lanjut Usia, kegiatan usaha ekonomis produktif,
pelayanan lanjut usia berbasis masyarakat dan pendekatan-pendekatan
lainnya. Namun demikian pelayanan sosial
lanjut usia yang sudah dilakukan selama ini baik melalui panti sosial maupun
luar panti belum sepenuhnya mampu untuk memenuhi kebutuhan lanjut usia secara
memadai serta jangkauan pelayanan masih sangat terbatas.
0 komentar:
Posting Komentar