Untuk
mencapai kawah putih Ciwidey setelah keluar dari pintu Tol Kopo
Soreang, dipertigaan langsung menuju ke arah kanan dan kita hanya
mengikuti arah aja sejauh 30 Km atau kurang lebih dua jam karena
perjalanan agak sedikit tersedat dimana melewati pasar Kopo dan
banyaknya angkot yang menaik dan menurunkan penumpang. Sehingga jalanan
yang hanya bisa dilalui oleh dua mobil sempit. Selain
itu tidak berapa jauh dari pasar Kopo terdapat Terminal Bis Soreang
yang tidak saja dipenuhi oleh kendaraan beroda empat seperti bis dan
angkot, tetapi juga oleh kendaraan tradisionil lainnya seperti andong
yang mangkal di sisi badan jalan.
Setelah
melewati kedua titik rawan macet ini, akhirnya perjalanan mulai
menanjak dan disisi kiri dan jalan kita dapat menikmati pemandangan
seperti kebun-kebun yang menjual strawberry petik sendiri yang ditanam
di dalam karung berukuran beras sehingga Stawberry yang tumbuh menjuntai
kebawah dan semakin penasaran untuk memetiknya. Bukan hanya strawberry
saja tetapi kita juga bisa menemui tanaman daun bawang dan bunga kol
yang ditanam di dalam media yang sama dengan strawberry.
Bagi
yang ingin menghabiskan malam di daerah Ciwidey dan ingin menikmati
suasana kawah Putih di pagi hari , tidak usah khawatir, karena
sepanjang perjalanan banyak sekali penginapan dari hotel berbintang
sampai rumah pendudukpun dapat disewa. Papan
penunjuk arah yang terbuat dari beton berupa gapura sudah nampak dari
jauh, terlihat beberapa anak-anak dari kejahuan mulai narsis dengan
berfoto-foto di papan beton tersebut dengan berbagai gaya, dan akupun
tidak mau ingin ketinggalan untuk ikut mengabadikam diri sesaat sebelum
memasuki gerbang masuk untuk membeli tiket.
Harga
tiket masuk Per orang Rp. 15.000,- dan kendaraan roda empat untuk
parkir diatas Rp. 150.000,- Dan bagi yang ingin sedikit murah, kita
dapat memarkirkan mobil dipelataran parkir yang disediakan di area makan
dan minum . Serta melanjutkan naik untuk mencapai lokasi kawah putih
yang berjarak lima kilo meter dengan menaiki mobil carteran dengan
membeli karcis terusan Rp. 22.000,- untuk hari normal dan Rp. 25.000,-
untuk weekend.
Perjalanan
5 Km ditempuh dengan sangat hati-hati dan lambat, mengingat lebar jalan
hanya 3 M untuk dua arah dan menanjak. Papan Informasi sebagai
pengingat untuk menggunakan gigi satu selama mengendarai kendaraan dan
ketika berpapasan dengan mobil lain, laju kendaraan diperlambat dan
memberi ruang agar bisa dilewati kendaraan.
Karena
kawah putih ini berada di Gunung Patuha, maka sepanjang jalan banyak
ditemui pepohonan yang besar dan tinggi, sehingga kita berjalan seperti
sedang membelah hutan belantara.
Kendaraan
roda empat yang aku naiki akhirnya berhenti juga di area parkir yang
berada diatas. Sebelum perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki ada
baiknya untuk mampir ke toilet umum untuk menyegarkan muka dan bagi yang
ingin shalat ada masjid kecil disana.
Perlu
diingat di area kawah putih ini penjual dan pedagang asongan makanan
dilarang untuk menjajakan makanan di area ini, karena dikhawatirkan akan
mengotori kawasan wisata ini dengan sampah. Dan bagi yang kelupaan
tidak membawa masker karena bau belerang yang menyegat, ada baiknya
untuk membeli masker disana yang dihargai Rp. 5.000,- perbuah.
Menuruni
anak tangga setahap demi setahap untuk mencapai kawah putih dan
subhanallah sungguh sangat indah. Konon kawah putih ini Kawah Putih
berada di puncak Gunung Patuha, Jawa Barat yang merupakan gunung berapi
tipe stratovolcano yang memiliki ketinggian 2.434m di atas permukaan air
laut. Kawah Putih merupakan salah satu kawah Gunung Patuha yang
terletak di bagian timur laut (SE), selain kawah kering yang berada
lebih tinggi di bagian barat daya (NW). Kawah Putih lebih menyerupai
danau dangkal dengan airnya yang berwarna putih kehijauan.
Danau
Kawah Putih memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri. Air di danau
kawahnya dapat berubah warna, kadangkala berwarna hijau apel
kebiru-biruan bila terik matahari dan cuaca terang, terkadang pula
berwarna coklat susu. Paling sering terlihat airnya berwarna putih
disertai kabut tebal di atas permukaan kawah. Selain permukaan kawah
yang berwarna putih, pasir dan bebatuan di sekitarnya pun didominasi
warna putih, oleh karena itu kawah tersebut dinamakan Kawah Putih
Karena
kandungan belerang di danau kawah tersebut sangat tinggi, pada zaman
pemerintahan Belanda sempat dibangun pabrik belerang dengan nama Zwavel Ontgining ‘Kawah Putih’. Kemudian pada zaman Jepang, usaha tersebut dilanjutkan dengan nama Kawah Putih Kenzanka Gokoya Ciwidey yang langsung berada di bawah penguasaan militer Jepang.
Sedikit
informasi untuk menikmati obyek wisata ini disarankan tidak lebih dari
lima belas menit, karena akan membuat mual, pusing, serta mengakibatkan
mulut dan kerongkongan kering.
0 komentar:
Posting Komentar